Photo from Google
Papua atau irian jaya adalah nama umum yang kerap dipakai untuk menyatakan suatu pulau yang terbesar yang berada di bagian Timur Negara Indonesia, dengan luas wilayah 785.753 kilometer persegi. Pulau ini juga menjadi batas antara Benua Asia di bagian barat dengan wilayah Oceania di bagian timur, Pembagian wilayah ini ditandai dengan batas antara Indonesia yaitu Provinsi Papua dengan Papua Nugini,(Sumber, liputan6.com). Pulau Papua sendiri terdiri dari beberapa daerah atau saat ini terdiri dari lima provinsi, yaitu Provinsi Papua dengan ibu kota Jayapura, Provinsi Papua Barat dengan ibu kota Manokwari, Provinsi Papua Selatan dengan ibu kota Merauke, Provinsi Papua Tengah dengan ibu kota Nabire, dan Provinsi Papua Pegunungan dengan ibu kota Jayawijaya.
Dari sini, dapat terlihat juga bahwa Pulau Papua ini memiliki berbagai macam Suku, Budaya, dan Bahasa , bahkan terlebih untuk Alamnya yang dimiliki oleh pulau satu ini, yang selalu memberikan kedamaian yang menyejukan hati dengan anugerah Tuhan lewat semua pemandangan yang indah oleh Hutan – Hutan, Gunung, Lembah, Sungai, Danau, Tanjung, Pantai dan keindahan bawah lautnya yang mempesona, yang dimana semuanya ini menyimpan keberagaman flora dan fauna maupun biota – biota laut dan spesies – spesies lainnya yang hidup di dalam suatu perairan, termasuk hasil Alam yang sangat melimpah yang berasal dari daratan dan lautan Papua.
Dengan kekayaan dan hasil Alam yang melimpah menjadikan Tanah Papua tempat yang sangat baik untuk menunjang kehidupan Orang – Orang Papua itu sendiri bahkan setiap orang yang datang ke Tanah Papua dari daerah lain, ada banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia ini yang mendatangi Tanah Papua untuk ditinggali dengan bekerja dan berusaha, tidak sedikit juga ada orang – orang yang yang hanya ingin melihat dan menikmati kekayaan Alam dari Papua dengan berwisata dan lain – lain sebagainya.
Berbicara mengenai kehidupan di Papua tentu Orang asli Papua menjadi andil penting dalam mewujudkan kehidupan yang damai sejahtera di Tanah Papua saat ini dengan menjaga hubungan baik dengan siapapun, hidup bertoleransi, menghargai orang lain, menghormati orang lain, dan tidak membeda – bedakan kepada sesama Orang Papua ataupun kepada Orang – Orang yang merantau dan menjalani hidupnya di Papua, dan pada saat ini juga Orang Papua sudah mengerti bahwa hidup itu harus di dalam Kedamaian, dan terus harus dijaga dalam kebersamaan yang boleh terjadi di Tanah Papua sehingga di atas Tanah Papua bukan hanya sebagai Orang Papua tetapi boleh ada bersama – sama sebagai Masyarakat Papua.
Kehidupan yang terjadi saat ini di Papua semua bermula dari Mansinam dimana Mansinam adalah salah satu pulau di papua dari wilayah papua barat yang letaknya sekitar 6 kilometer dari kabupaten manokwari, mansinam sendiri memiliki luas sekitar 410,97 hektare, berada di bagian selatan perairan teluk doreri (Sumber, beritasatu.com), Mansinam menjadi saksi bisu peradaban masyarakat papua, Terlebih khususnya bagi umat kristiani karena sejak 168 Tahun yang lalu pulau mansinam menjadi tempat awal Terang itu ada di dataran pelosok Tanah Papua dimana Terang itu adalah Injil.
Kata ”injil” adalah transliterasi dari bahasa Arab, yang berasal dari kata Yunani yang berarti ”kabar baik”. Di beberapa terjemahan Alkitab, kata ”injil” dipakai sebagai terjemahan dari kata Yunani euaggelion, yang berarti ”kabar baik”. (Mat 4:23; 24:14; Mrk 1:14) Di Alkitab, injil, atau kabar baik, memaksudkan berita tentang Kerajaan Allah dan tentang keselamatan atas dasar iman kepada Yesus Kristus. (Sumber.JW,ORG), Injil masuk di Tanah Papua di bawah oleh kedua orang misionaris asal Jerman yang bernama Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler untuk pertama kalinya pada Tanggal 5 Februari 1855 di pulau Mansinam.
Sehingga dengan masuknya Injil di Mansinam membawa kabar baik bagi seluruh Orang Papua yang saat itu sangat belum mengerti Nilai – Nilai Kemanusiaan dan Keharmonisan melainkan hidup di dalam Kegelapan, masih menyembah roh nenek-moyang, pohon – pohon, Kanibalisme dst.
Tetapi sebagaimana yang diketahui, semua Kegelapan itu sirnah ketika Terang Injil itu mulai menyebar hanya dari sebuah Pulau kecil yang bernama Mansinam yang ketika kuasa Tuhan Bekerja di atasnya seluruh orang Papua yang hidup di atas Tanah Papua Bertobat dan menjadi sadar dan berbalik kepada Tuhan Allah Sang Pencipta yang menjadikan Langit dan Bumi serta Segala Isinya, dari Mansinam oleh Injil kehidupan yang damai sejahtera bisa terjadi di Papua, dari Mansinam oleh Injil Orang Papua menjadi Tahu Tentang Kasih, dari Mansinam oleh Injil terjadi Perubahan Pada Pembangunan di Daerah –Daerah di Papua, dari Mansinam oleh Injil Semua Orang bisa Datang dan Tinggal di Papua, dan dari Mansinam oleh Injil kita Semua Dipersatukan Dalam Tuhan.
Karena orang Papua telah diselamatkan oleh Injil maka sudah menjadi sepatutnya Nilai – Nilai yang terdapat pada Injil harus tetap dipegang teguh dan terus disampaikan kepada anak cucu, namun tidak sedikit juga yang terjadi sekarang ini dengan pesatnya perkembangan zaman membuat kaum muda – mudi, Remaja serta anak – anak yang hidup di Papua saat ini sudah terjerumus kepada hal – hal yang membawa mereka kembali kepada jurang maut atau Dosa diantaranya seperti Mencuri, Miras, Membunuh, dan masih banyak hal lainnya. Hal – hal seperti inilah yang mungkin saja nanti merusak kedamaian di Tanah Papua.
Disini dibutuhkanlah peran sebagai Orang Tua yang hidup Benar di mata Tuhan karena ketika Orang Tua sudah hidup dengan Benar, maka anak – anaknya juga akan hidup dengan benar. Selebihnya harus menasehati anak – anak Papua Generasi Sekarang untuk menjaga Pergaulan yang benar, seperti mungkin ada anak – anak muda generasi Papua yang melakukan Penginjilan Dimanapun dan Kapanpun karena mengapa kita diselamatkan oleh Injil tetapi kita sendiri hidup dengan tidak menerapkan Injil kepada orang yang memerlukan Injil, karena sejatinya Injil itu adalah kabar baik yang semua orang perlu untuk mendengarnya.
Mengapa kita tidak menganggap Mansinam ada dimana – mana saja di setiap Daerah di Papua yang menerima Injil dan Menyebarkan Injil yang kemudian mengubah banyak Hal terlepas bahwa Mansinam itu adalah sebuah Pulau, namun yang pasti Mansinam saat menjadi bukti Tuhan Allah Mengasihi Masyarakat Papua dan Mansinam menjadi bukti bahawa Mansinam adalah Rumah kita bersama.
Profil Penulis
Nama lengkap saya Jefri Renelson Selaya saya lahir di kab.Kaimana 23 Januari 1998 saat ini saya berumur 25 Tahun saat ini saya sedang berkuliah di salah satu kampus di Manokwari lebih tepatnya di Kampus STIMIK KREATINDO saya mengambil Program Studi S1 SISTEM INFORMASI dan yang menjadi cita – cita saya yaitu menjadi Programmer Hobby saya bermain Futsal.