You are currently viewing CAHAYA PELAYANAN CINTA KASIH TUHAN DARI MANSINAM

CAHAYA PELAYANAN CINTA KASIH TUHAN DARI MANSINAM

“Mansinam”, Sejak kecil saya mengingat benar setiap tanggal 5 februari adalah hari perayaan atas masuknya injil di Tanah Papua . saya melihat tanggal itu sebagai hari libur dan hari ibadah yang akan semarak diperingati warga gereja dengan tarian dan nyanyian .

Ya.. sesederhana itu . tetapi beranjak tumbuh  saya menyadari ada yang istimewa dengan Pulau Mansinam , saya menyebutnya ‘Tanah Pilihan Tuhan’ .

Mansinam di teluk Doreh adalah satu pulau yang ada di Provisi Papua Barat .  Pulau mansinam menjadi tanah pijakan pertama  oleh 2 misionaris  pilihan Tuhan yaitu  Willem Otto dan Johan Gottlob Geissler (Otto dan Geissler)  Pulau yang letaknya sekitar 6 Km dari Pusat Kota Manokwari dan Memiliki Luas 410,97 hektare ( Menurut Laman Beritasatu.com)  menjadi Pulau yang Tuhan pilih dari sekian pulau bahkan tanah besar di pulau Papua ini .

5 februari 1855 adalah tanggal dimana 2 misionaris ini tiba di mansinam , mereka berdua adalah misionaris pertama yang menginjakan kaki di  mansinam dan itu terukir di atas prasasti dalam bahasa German.

Berbicara soal sejarah peradaban di tanah papua tidaklah lepas dari  peran misionaris masa lalu  yang datang ke tanah papua, selain mengajarkan injil kabar baik dari Tuhan  mereka juga berperan dalam hal lain seperti ilmu pengetahuan .

Dalam tulisan sederhana ini saya tidak akan membahas lebih jauh tentang sejarah atau letak geografis yang bisa kita baca di media , tetapi saya ingin mengajak kita membahas beberapa point di atas  dan merefleksikannya;

Pertama adalah Mansinam di antara  banyaknya pulau dan tanah besar Papua, manusia tidak bisa menebak nebak pikiran Allah , tetapi Mansinam adalah pulau istimewa yang Tuhan  Pilih , dengan kondisi dimasa lalu yang masih tertutup , masih jauh dari modern , bahkan kondisi hubungan social yang masih terisolir , banyak masyarakat yang masih menyatu dengan alam dalam konotasi negative,  Tuhan memilih mansinam menjadi Terang yang awalnya kecil tetapi cahanya membias dan menyebar keseluruh Tanah Papua Sampai saat ini, (dalam laman google ada tertulis  Papua pada waktu itu masih Gelap, dan Primitif)  ini membuat datangnya 2 misionaris di mansinam menjadi awal cahaya itu sampai di Tanah ini , menurut saya ini cukup bagi kita untuk menyadari bahwa Tuhan sungguh Mengasihi Kita sejak dahulu.

Kedua adalah ‘Kabar Baik,’ ,  INJIL bagi orang Kristen adalah Kabar Baik  dari Tuhan , Otto dan geissler datang membawa  injil itu, firman Tuhan disebar di atas Tanah ini dengan banyak tantangan dan pergumulan yang berat  tetapi mereka berdua melakukannya.  Selain firman Tuhan ada kabar baik lain yang 2 misionaris ini bawa  yaitu ILMU (baik ilmu komunikasi , ekonomi dan kreatifitas mengolah kayu dll) ini menjadi kabar baik yang patut kita syukuri , mereka menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk peradaban di atas Tanah ini.

Kabar baik dari Tuhan tentunya bukan hanya untuk kita orang Papua secara Khusus tetapi  semua orang di atas tanah Papua  Secara umum pastinya , Perayaan atas kemenangan, dan kabar baik   yang Tuhan anugrahkan pun demikian, perayaan ini bukan hanya tentang gereja apa , sinode apa , tetapi tentang semua umat Tuhan , ini juga bukan tentang Orang Papua Barat, Papua , atau penyebutan Papua hasil pemekaran lainnya , untuk itu tanggal 5 februari menjadi hari untuk kita semua anak anak Kristus di atas tanah ini.

Sukacita kita boleh kita ungkapkan  lewat perayaan di semua gereja ,  tetapi sebagai anak Tuhan yang menjalani hidup setiap hari kita juga harus dengan jeli dan sadar melihat kondisi  Papua saat ini ,  ketika gelap yang dulu pergi dan terang itu datang untuk kita  lantas bagaimana keadaan kita sekarang setelah 168 Tahun? apakah di atas tanah ini cahaya itu masih terus terjaga ? bagaimana kondisi papua saat ini ? apakah masih ada kekerasan , apakah masih ada diskriminasi, apakah masih ada pembunuhan , apakah masih ada orang yang hidup di kucilkan dalam satu kelompok ? Atau Apakah kita yang memiliki kelebihan  atas berkat dan ilmu bisa membaginya untuk saudara saudara kita yang lain ? apakah kita masih mengelompokan pergaulan kita berdasarkan Agama , atau suku Tertentu ? jawabannya kita sendirilah yang mengetahuinya .

Papua saat ini mebutuhkan Generasi Muda yang perduli akan Tanah yang dipijakinya , peduli dalam  semua hal tentunya , dalam pergaulan , dalam pembangunan , dalam social , politik dan juga pelayanannya .

Bagi saya hal special lain yang di bawa oleh  Otto dan geissler adalah  Misi , penyebutan sebagai dua orang misionaris tentunya bukan tanpa maksud,  misionaris di dunia dikenal sebagai orang orang yang melupakan kehidupan nyamannya dan memberi diri nya untuk menyampaikan ajaran Agama dan masuk ke dalam lingkungan baru , dunia yang baru bagi  mereka yang tidak mereka kenal , yang mereka  kobankan bukan hanya waktu  tapi bahkan keluarga dan nyawa mereka, ini hal special yang harusnya kita pelajari dari mereka  dalam menjalankan misi mereka , tidak ada yang namanya ko orang apa ? ko dari mana? Ko Kristen apa? Ko agama apa? Ko dukung siapa? Ko pu keseharian bagaimana? Ko baik kah tidak? Ko kenal si a atau tidak ? (dalam dialeg papua) ini biasa di pake menjadi landasan sikap kita dengan membeda-bedakan orang lain.

Kondisi di atas adalah kenyataan yang masih sering kita temui disekitar kita , bahkan sering kali kita juga melakukannya dalam kehidupan kita , ini adalah bagian dari masaah tetapi sebagai generasi muda kita tidak semestinya hanya focus terhadap masalah yang sudah terjadi dan masih terjadi tetapi mari bersama kita mulai melkuakan semua dengan kasih sebagai dasar solusi dan melakukannya  dalam kehidupan kita setiap hari .

Cahaya yang Otto dan Geissler bawa adalah cahaya yang harus kita pandang berbeda, bukan hanya gereja atau kepercayaan tertentu tetapi ini adalah PELAYANAN CINTA KASIH kepada semua orang  yang kita temui, tak perlu dalam lingkup yang luas bisa di mulai dari lingkungan kita berada , mejadi generasi muda yang melakukan kasih karena telah lebih dulu mendapatkan kasih tersebut dalam hidup.

Injil yang menjadi titik awal perubahan , perayaan yang setiap tanggal 5 februari kita rayakan saat ini perlu kita jadikan tolak ukur untuk kondisi negatife  yang saat ini kita masih temui , agar tindakaan untuk memelihara ijil , perubahan, perdamaian , itu bisa tetap bercahaya dan bertumbuh menyebar di selur tanah ini, Melaui Duta Damai Papua Barat kita  menjadi Agen Cahaya untuk Perdamaian di atas tanah dimana kita berpijak.

#HUTPIMANSINAM168thn

#MansinamSebagaiRumahKita Bersama

Profil Penulis

 Hallo , Nama lengakap saya  Dina Maria Magdalena Mariawasi , saya biasa di panggil dengan Panggilan Dina , saya berasal dari Suku Wamesa , salah satu suku dari 7 suku yang ada di Teluk  Bintuni Papua Barat . saya lahir  pada tanggal 21 April 1996, umur saya 26 tahun, saya  besar dan bertumbuh di Kabupaten Keerom  dan  menempuh pendidikan SMK di kota jayapura ( SMK Negeri 1 Jurusan Informatika)  sampai saat ini saya bertempat tinggal di Kota Jayapura .

darah saya adalah campuran , orang tua peremuan saya (mama) adalah seorang perempuan yang berasal dari satu desa kecil di Sulawesi Tengah , Beliau datang dan merantau ke Papua pada tahun 1980 . saya anak pertama dari dua bersaudara , adik saya laki laki dan sementara menempuh ppendidikan menengah Kejuruan di Kabupaten Keerom.

Sehari – hari saya bekerja di satu Lembaga Swada Masyarakat (LSM) yang ada di Jayapura yaitu  Yayasan Anak Dusun Papua(YADUPA), saya mengenal YADUPA sejak Tahun 2014 dan bergabung bekerja di tahun itu , saya berposisi sebagai staff jaringan dan merangkap sebagai staff kelembagaan , focus kerja disini adalah Pengembangan Masyarakat Adat  berdasarkan Asset Based Community Development  dan juga Advocacy Generasi Muda Melalui satu komunitas yang namanya GEMPHA  (Generasi Muda Papua untuk Hak Adat)  kerja di lembaga ini membentuk karakter saya dalam berinteraksi social .

 Saya merasa tertarik untuk mengikuti kegiatan ini karena saya kasih Tuhan yang sungguh nyata dan special bagi kita di atas tanah ini melalui tanggal 5 februari 168 tahun yang lalu.

 Tulisan yang saya bagi hanyalah sedikit  catatan kecil  dan sederhana menurut saya  secara pribadi!

Saya terbuka untuk membangun komunikasi dan juga menjalin persaudaraan dengan siapa saja . teman teman dapat menemui saya di laman medsos saya IG: Dhina_Mariawasi21 , FB: Dina Mariawasi

Tinggalkan Balasan