Annisa Putri Permatasari – Kordinator IT – Duta Damai Dunia Maya Papua Barat
BNPT RI melaksanakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, yang juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Plt. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), 18 Provinsi Duta Damai dan 2 Provinsi Duta Damai Santri.
RAKERNAS 2024 mengangkat Tema “Melindungi Perempuan, Anak, dan Remaja dari Ideologi Radikal Terorisme untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi yang inklusif dan Berkelanjutan”. RAKERNAS BNPT 2024 memaparkan 7 Program Prioritas BNPT.
7 PROGRAM PRIORITAS BNPT TAHUM 2024:
- Pemberdayan Perempuan, Anak, dan Remaja.
Melalui program ini, perempuan didorong untuk terlibat lebih aktif dalam berbagai kegiatan penanggulangan terorisme, terutama sebagai penggerak di komunitas. Dengan demikian penguatan peran perempuan dalam penanggulangan terorisme tidak hanya membantu dalam mencegah, tetapi juga membantu dalam membangun masyarakat yang lebih damai dan toleransi.
- Pembentukan Desa SiapSiaga.
Pada desa-desa pilot project Desa SiapSiaga dilakukan serangkaian intervensi sosial kemudian dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan edukasi ancaman radikal terorisme kepada masyarakat melalui perangkat desa dan aktivasi tokoh-tokoh desa sebagai perantara untuk meningkatkan kesadaran bagi seluruh masyarakat desa terhadap kesiapsiagaan nasional.
Suatu desa akan dikukuhkan menjadi desa Siapsiaga setelah menjalani asesmen kesiapsiagaan desa yang meliputi beberapa aspek :
- Pemetaan wilayah rawan paham radikal terorisme;
- Upaya pemberdayaan masyarakat;
- Upaya peningkatan kemampuan aparatur;
- Mekanisme pengaduan dan partisipasi masyarakat;
- Prosedur baku desa/kelurahan.
- Pembentukan Sekolah Damai.
Kehadiran Sekolah Damai diharapkan dapat membangun kesadaran tentang bahaya dan dampak negatif dari intoleransi dan diskriminasi, mengintegrasokan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati, serta merespon tindakan tidak toleransi atau diskriminatif secara tepat dan adil.
- Pembentukan Kampus Kebangsaan.
Demi mencegah meluasnya radikalisasi di lingkungan perguruan tinggi, BNPT membangun ”Kampus Kebangsaan”. Program ini secara khusus dilakukan untuk memperkuat peran kampus sebagai pelopor penguatan wawasan kebangsaan dalam rangka mewujudkan ketahanan masyarakat dari segala bentul paham radikal terorisme
- Asesmen Pegawai Dengan Tugas Risiko Tinggi
Program ini dianggap sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan masyarakat terhadap ancaman terorisme, terutama ancaman dari dalam (internal threat) organisasi. Fakta penangkapan pegawai pemerintah dan BUMN yang terlibat dalam aktivitas jaringan teroris menekankan urgensi penerapan manajemen risiko, termasuk pemetaan jabatan kritikal. Program ini diharapkan dapat mencegah penyebaran paham radikal terorisme dan menciptakan kondisi aman untuk masyarakat.
- Penanganan Asosiasi Warga Negara Indonesia yang terafilisasi Foreign Terrorist Fighter.
Program Penanganan Asosiasi Warga Negara Indonesia yang terafilisasi FTF disinergikan dengan K/L yang menjadi anggota Satuan Tugas Penanganan WNI di Luar Negeri yang Terasosiasi FTF. Sinergi ini diharapkan dapat menghadapi tuntutan dan dinamika dunia internasional terkait penanganan WNI diluar Negeri yang terasosiasi FTF
Program ini juga diharapkan kebijakan yang tepat sasaran untuk kebijakan penanganan WNI di luar Negeri yang terasosiasi FTF, serta meningkatkan daya tahan (resiliensi) pejuang devisa dan pelajar dari tindak pidana terorisme.
- Reintegrasi dan Reedukasi Mitra Deradikalisasi serta Keluarga di Luar Lapas.
BNPT melalui Program Reintegrasi dan Reeduksi Mitra Deradikalisasi serta Keluarga di Luar Lapas mendorong mitra deradikalisasi dan keluarganya untuk dapat diterima kembali oleh masyarakat dan hidup sebagai warga negara yang baik serta bertanggung jawab, memberikan pemahaman yang moderat kepada keluarga sasaran deradikalisasi, menjadi kooperatif dan bersedia membantu pihak kepolisian atau K/L terkait untuk melalukan intrevent kepada sasaran deradikalisasi, dan mengurangi dan menambah pemahaman radikal terorisme.
Empat program yang pertama didedikasikan untuk membangun Public Resilience (Ketahanan Publik), utamnya dikalangan Perempuan, Anak, dan Remaja sehingga kelompok ini memiliki daya Cegah, Tangkal, dan Lawan terhadap Ideologi Kekerasan Radikalisme Terorisme. “Kata Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammad Rycko Amelza Dahniel, M.Si Kepala BNPT RI”
Seperti yang telah di bahas, Duta Damai Dunia Maya Papua Barat yang juga merupakan bagian dari BNPT di harapkan dapat membantu program yang telah di rancang dengan baik oleh BNPT guna menciptakan damai itu sendiri diruang lingkup sekitar. Oleh karena itu, sudah menjadi kesiapan bagi setiap anggota Duta Damai Dunia Maya Papua Barat untuk mendukung program kerja yang terlah dibuat.
Kami Muda, Kami Bisa dan Kami Cinta Damai.
Sumber : Booklet BNPT RI, 2024